Blog

Perbedaan dari TPA dan TPS Seleksi Perguruan Tinggi Negeri 05 Oct 2022

10 Hal Penting Perbedaan dari TPA dan TPS dalam Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Lolos dari seleksi masuk PTN memang idaman semua siswa yang saat ini duduk di kelas 12 SMA sederajat. Tetapi bukan menjadi mudah ketika adik adik tahu bahwa persaingan untuk bisa masuk ke PTN tidaklah mudah. Terlebih jika adik adik tahu seleksi yang adik adik pilih adalah SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).  Sudah pasti ada dua tes yang mesti adik adik perhatikan yaitu TPA (Tes Potensi Akademik) dan TPS (Tes Potensi Skolastik ) 

Bagi adik adik yang belum pernah ikut dalam seleksi SBMPTN mungkin istilah TPA dan TPS masih asing dan belum tahu seperti apa konsep dari kedua tes tersebut. Namun bagi adik adik yang tahun lalu sudah pernah mengikuti ujian SBMPTN, maka istilah TPA dan TPS sudah bukan hal yang asing karena sudah pernah mengalaminya. Sehingga jika tahun lalu belum lolos dan tahun ini akan  ikut Kembali maka adik adik sudah paham apa  yang mesti dipersiapkan. 

Sebenarnya secara umum kita bisa menjelaskan apa saja perbedaan dari kedua istilah TPA dan TPS tersebut. Hal itu perlu adik adik pahami agar lebih mudah mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan tes tersebut. Sehingga bisa dikatakan agar semuanya bisa adik adik lalui dengan baik ada baiknya memang mulai memahami perbedaan dari kedua tes tersebut. 

10 Perbedaan Mendasar  dari TPA dan TPS  bagi Adik Adik dalam Seleksi SBMPTN 

Perbedaan yang terdapat dari kedua istilah tes tersebut adalah menyangkut beberapa hal yang mendasari satu ketentuan bahwa nantinya adik adik harus lolos dari kedua tes tersebut. Sehingga memang agar bisa lolos adik adik harus tahu apa saja perbedaan dari kedua tes yang memang harus di lakukan dalam mengikuti tes TPA dan TPS:

  1. Pengertian dari istilah TPA dan TPS

Pengertiannya adalah bahwa untuk TPA (Tes Potensi Akademik) adalah sebuah tes yang dilakukan untuk melihat tingkat kecerdasan dari adik adik calon mahasiswa. Sehingga dengan tes tersebut panitia ujian masuk PTN menjadi tahu bahwa yang bersangkutan layak menjadi calon mahasiswa. Sementara untuk TPS (Tes Potensi Skolastik) adalah tes yang memberikan satu keterangan bahwa adik adik akan bisa menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya. Tes ini bukan untuk melihat kemampuan intelegensi tetapi justru untuk melihat sisi lain dari adik adik yang akan bisa mempengaruhi adik adik pada saat sedang kuliah. 

  1. Fungsi dari TPA dan TPS (Fungsi dari kedua tes untuk kelulusan) masuk PTN

Dalam kaitan untuk kelulusan adik adik dalam mengikuti ujian SBMPTN adalah memang harus dilakukan dengan kedua tes tersebut.  Soal dan pendekatan yang dilakukan memang berbeda diantara kedua tes tersebut, karena memang keduanya berbeda dari segi pendekatan soal soal ujiannya. Sedangkan tujuannya adalah sama yaitu untuk melihat kompetensi adik adik dalam menjalani soal ujian tersebut. 

  1. Program studi yang dipilih akan mempengaruhi kedua tes TPA dan TPS

Ada perbedaan dan kondisi yang membedakan kedua tes tersebut, dimana untuk TPS apapun yang akan adik adik ambil program studinya tetap akan menerima soal tes TPS yang sama.  Tetapi akan berbeda dengan TPA karena tes ini akan menyesuaikan dengan program studi yang adik adik akan pilih nantinya. Baik jurusan Saintek dan Soshum akan  berbeda soal-soal yang diberikan. 

  1. Yang Membedakan dari kedua jenis tes TPA dan TPS juga soal waktu pengerjaanya.

Dimana masing-masing waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal keduanya jelas berbeda.  Penjelasannya adalah jika waktu pengerjaan TPS dan TPA saintek dan soshum akan diberi waktu 180 menit. Sementara Kamu yang memilih kelompok ujian campuran akan mendapat waktu pengerjaan TPA dan TPS selama 255 menit.

  1. Bobot Penilaian dari kedua Tes tersebut Memiliki Perbedaan 

Kenapa berbeda karena tujuan dari kedua  jenis tes tersebut juga beda, sehingga memang pada akhirnya tes TPA dan TPS memiliki bobot yang berbeda-beda. Setiap tes baik TPA dan TPS akan diberi bobot penilaian masing-masing yang nantinya akan diakumulasikan sebagai nilai tes UTBK Kamu.

  1. Kemampuan  bahas soal yang di nilai

Memang karena keduanya memiliki perbedaan,  maka dalam kedua tes inipun akan memiliki kemampuan yang berbeda pula yang akan di nilai. Pada tes potensi akademik, kemampuan yang dinilai ialah bagaimana kemampuan Kamu memahami materi pelajaran di sekolah. Sementara pada TPS, yang dinilai adalah kemampuan logika, nalar, atau pemahaman yang dibutuhkan di samping kemampuan akademik.

  1. Jumlah Soal Ujian dari Seleksi SBMPTN

Karena fungsi dari kedua jenis tes tersebut berbeda-beda maka sudah pasti soal yang disediakan untuk keduanya jelas beda.  Untuk penjelasannya adalah seperti berikut ini : Tes potensi skolastik adalah sebanyak 80 soal. Sementara soal  yang akan diberikan  kepada siswa untuk  soal TPA saintek adalah sebanyak 80 soal dan TPA soshum sebanyak 100 soal.

  1. Waktu Pengisian  Soal Soal  UJian dalam SBMPTN

Karena kualitas dan konteks soalnya beda-beda antara TPA dan TPS maka sudah pasti jumlah waktu yang akan diberikan juga berbeda.  Penjelasannya adalah untuk waktu  pengerjaan yang diberikan untuk masing-masing subtes pada TPS adalah sekitar 25 dan 35 menit. Sementara waktu pengerjaan yang diberikan untuk masing-masing subtes pada TPA saintek adalah 22,5 menit dan untuk TPA soshum adalah 18 menit.

  1. Konteks  Bentuk Soal dari Tes TPA dan TPS

Bagi adik adik yang masih awam  untuk contoh soal soal dari tes TPA atau TPS maka penjelasan berikut bisa  jadi acuan untuk bisa  belajar dengan cukup baik. Sehingga penjelasan dari panitia terkait jenis soal yang ada  dalam SBMPTN adalah seperti  penjelasan  berikut : berupa penalaran umum, pemahaman bacaan dan menulis, pengetahuan dan pemahaman umum, dan pengetahuan kuantitatif. Sementara bentuk tes pada TPA adalah matematika, fisika, biologi, kimia, sejarah, geografi, dan ekonomi.

  1. Hal  Penting  Terakhir adalah Materi Ujian yang harus dipelajari.

Materi yang harus Kamu pelajari untuk menguasai TPA adalah materi-materi pelajaran dan pengetahuan umum. Sementara untuk TPS, Kamu harus mempelajari materi-materi yang berkaitan dengan penalaran dan logika.